THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sejumlah Mantan Pemain Bola Basket Favorit NBA Beralih Ke CBA

Pertandingan liga CBA 2008-2009 telah mendapat perhatian yang tiada taranya sebelumnya dan dalam hampir setiap pertandingan jumlah penonton jauh lebih banyak dibandingkan musim yang lalu. Sebabnya ialah banyak mantan pemain bola basket NBA beralih ikut serta dalam CBA sehingga pertandingan lebih seru dan menarik lebih banyak penonton ke lapangan pertandingan. Berikut laporannya.

Selama beberapa tahun ini, seiring dengan diperdalamnya profesionalisasi pertandingan liga bola basket Tiongkok dan penampilan baik pemain bola basket Tiongkok seperti Yao Ming dan Yi Jianlian di arena bola basket internasional, ketenaran dan daya tarik CBA telah jauh lebih ditingkatkan. Dengan demikian, banyak mantan pemain andalan warganegara asing juga memulai kariernya ke Tiongkok. Bagi pemain Tiongkok, bertanding bersama dengan bintang NBA bukan impian lagi.

Pemain warganegara asing yang paling terkenal di CBA dalam musim ini tak pelak Bonzi Wells, mantan penyerang depan Tim Roket NBA. Dia juga bintang yang brilian di arena bola basket Amerika Serikat. Waktu main bola basket di Sacramento Kings, dia pernah menciptakan rekor meraih skor dan rebound "20+10" dalam pertandingan pasca musim. Namun, tahun-tahun ini, penampilannya kurang memuaskan di NBA. Atas usulan teman tim Roket Yao Ming, ia memutuskan untuk mengadu nasib di Tiongkok. Li luar dugaannya, di Tiongkok, Wells berjaya kembali. Dengan mengutip perkataannya sendiri, dia telah mendapat kembali rasa sebagai bintang besar waktu di universitas. Dalam 4 pertandingan pertama dia bermain untuk tim Shanxi, dia meraih sedikitnya 41 angka dalam setiap pertandingan. Namun, tim Shanxi yang yang relatif lemah kekuatan keseluruhannya hanya mencapai prestasi separo menang separo kalah. Mengani hal tersebut, Wells berpendapat, sebagai pemain andalan, ia juga harus bertanggung jawab,

"Saya seharusnya menunjukkan penampilan yang lebih baik dan membantu tim memenangkan pertandingan, itulah tugas dan kewajiban saya, maka saya harus lebih rajin."

Sama halnya seperti Bonzi Wells, Kirk Snyder, mantan pemain NBA yang sedang bermain untuk tim Zhejiang juga adalah seorang pemain yang sangat rajin dan berani mengemban kewajiban. Penampilan Snyder dalam musim pertama di NBA sangat bagus, prestasinya dalam setiap pertandingan masing-masing 31,1 skor, 10 rebound, 3,96 asist, 2 potongan dan 1,28 blok. Pantas dikatakan, ia adalah seorang penyerang depan yang paling bagus dalam CBA. Sebenarnya, Snyder masuk ke CBA dengan membawa rasa penyesalan yang mendalam, karena dalam seluruh musim panas, dia selalu berupaya untuk terus bermain di NBA. Ia mengatakan,

"Saya selalu bersiap untuk musim baru di NBA. Selama seluruh musim panas, saya berupaya untuk tujuan itu. Akan tetapi saya berpikir, gagal bermain di NBA juga telah memberi peluang yang baru kepada saya untuk main bola. Maka, setelah tiba di CBA, saya tetap bermain bola menurut cara kebutuhan CBA."

Snyder sangat rendah hati dan juga praktis. Ia tidak mengomel-omel nasibnya dan tetap dengan sungguh-sungguh bermain dalam setiap pertandingan dan mengembangkan potensinya di panggung yang serba baru.

Donell Harvey juga sama halnya. Setelah wisuda dari universitas, Harvey yang tegap tubuhnya bermain bola basket selama beberapa musim di NBA, dan berturut-turut bermain di Dallas Mavericks, Denver Nuggets dan kota Foniks Suns, tapi selalu tidak pernah mendapat status pemain andalan. Ia kini sangat puas bermain bola di Tiongkok, Dalam musim pertandingan ini, dengan pimpinan Harvey dan Hu Xuefeng, pemain andalan tim nasional Tiongkok, tim Jiangsu maju terus dan tidak pernah keluar dari empat besar. Dalam hampir setiap pertandingan Harvey dapat meraih 30 angka dan 15 rebound. Sementara itu ia juga memberikan banyak peluang kepada temannya untuk meraih angka. Harvey sekarang sudah menjadi bintang utama dalam lubuk hati para penggemar Jiangsu, tapi dia selalu bernada rendah dan memuji teman-temannya.

"Penampilan kami kadang-kadang baik dan kadang-kadang kurang memuaskan. Saya pikir saya hanya berbuat apa yang harus saya buat, dan masih belum mencapai taraf sebagai seorang pemimpin. Hu Xuefeng dan Zhang Chengcai baru pemimpin sejati tim kami."

Di kalangan olahraga profesional yang hebat persaingannya, CBA tak diragukan akan menarik lebih banyak pemain NBA. Pemain Tiongkok sementara menghadapi tekanan persaingan untuk tampil dalam pertandingan, juga mendapat peluang baik untuk bertanding dengan pemain yang unggul. Dalam wawancara dengan Wells dan mantan pemain NBA lainnya, dapat diketahui bahwa di mata para mantan pemain NBA, kepentingan timnya jauh lebih besar daripada angka yang diraih seseorang. Oleh karena itu, bagi pemain Tiongkok, yang lebih penting ialah belajar lebih banyak di luar teknik permainan bola basket dari teman-teman warganegara asing dan meningkatkan mutu pribadi. Ini juga merupakan jalan perkembangan jangka panjang bola basket Tiongkok.

sumber :http://indonesian.cri.cn

0 komentar: